Kelompok-kelompok hak asasi manusia (HAM) telah menyerukan
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pemerintah untuk mengadakan
penyelidikan terkait pembunuhan terhadap ribuan orang oleh pasukan
keamanan Indonesia tahun 1999 menjelang kemerdekaan Timor Leste.
Pada Senin Amnesty International bersama Timor Leste National Alliance for an International Tribunal (ANTI) menyampaikan sikap mereka terkait kasus tersebut berdasarkan rasa keadilan.
Seruan itu dilakukan mereka selama upacara di pemakaman Santa Cruz di
Dili untuk menandai 21 tahun pembantaian Santa Cruz karena militer
Indonesia dilaporkan melakukan penembakan secara brutal terhadap sebuah
prosesi perdamaian.
Sekitar 271 orang diperkirakan tewas dan hampir 400 orang lainnya terluka dalam insiden itu.
“Lebih dari 300 orang yang didakwa atas kejahatan terhadap
kemanusiaan sebelum dan sesudah referendum tahun 1999, namun belum ada
satu pun pelaku ditahan atau dipenjara, baik di Timor Leste maupun di
Indonesia,” kata aktivis Gregorio Saldanha, yang membaca pernyataan
bersama tersebut.
Pihak berwenang Indonesia telah menolak untuk bekerja sama dengan
sistem peradilan yang disponsori PBB di Timor Leste atau mengekstradisi
warga negaranya yang dicurigai melakukan kejahatan kemanusiaan untuk
diadili di Dili, kata Saldanha.
Dugaan kejahatan termasuk pembunuhan di luar hukum, penghilangan
paksa, pemerkosaan dan kejahatan seksual lainnya terhadap perempuan dan
anak perempuan, penyiksaan dan perlakuan buruk lainnya.
Di Indonesia semua 18 terdakwa terkait kejahatan tersebut di Timor
Leste selama tahun 1999 yang dilakukan melalui Pengadilan HAM ad hoc di Jakarta, namun para terdakwa dibebaskan oleh pengadilan atau kemudian mengajukan banding, kata Saldanha.
Wakil Perdana Menteri Fernando La Sama-de Araujo mengatakan kemarin
bahwa selama 10 tahun terakhir, pemerintah telah berpikir tentang
bagaimana untuk menyelesaikan masalah ini.
“Menyelesaikan kasus pelanggaran HAM memerlukan waktu yang lama dalam memprosesnya,” katanya.
Pada September, Perdana Menteri Xanana Gusmao mengatakan kepada
wartawan di Dili bahwa pemerintah tidak akan melihat kembali ke masa
lalu, tetapi berupaya memperbaiki hubungan dengan Indonesia “untuk
menciptakan perdamaian dan persahabatan yang lebih baik demi
pengembangan Timor Leste.”
Komentariu :
Judul: PBB didesak mengadakan penyelidikan terkait pembantaian di Timor Leste
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 20.59
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 20.59