Paris - Reporters Without Borders atau Reporters
Sans Frontières (RSF), organisasi nirlaba berbasis di Paris yang
memonitor situasi pers dunia, melansir indeks kebebasan pers global,
Rabu, 12 Februari 2014. Lembaga itu mencatat sejumlah tren penting dari
situasi kebebasan pers di berbagai negara, termasuk soal membaiknya
peringkat indeks pers Indonesia.
Pada 2013, indeks pers Indonesia berada di peringkat ke-139 dari 146
negara yang diteliti. Tahun ini, peringkat itu membaik menjadi 132 dari
169 negara, meski tetap lebih rendah jika dibandingkan dengan indeks
2002 hingga 2010.
Penilaian RSF atas situasi kebebasan pers sebuah negara meliputi aspek independensi media, praktek self-censorship,
regulasi, dan transparansi sebuah negara. Penilaian dilakukan
berdasarkan kuesioner yang dikirim RSF kepada 18 partner lembaga swadaya
masyarakat, 150 jaringan koresponden, jurnalis, peneliti, hakim, dan
aktivis HAM. Dalam skala penilaian RSF, semakin kecil peringkat sebuah
negara, semakin baik keadaannya.
Dengan peringkat ini, Indonesia dianggap lebih baik dibanding
tetangga Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia yang berada di
peringkat ke-147, Kamboja (144), Myanmar (145), Filipina (149),
Singapura (150), Laos (171), dan Vietnam (174). Tapi indeks Indonesia
ini masih berada di bawah Timor Leste (77), Brunei Darussalam (117), dan
Thailand (130).
Pengurus Divisi Advokasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia,
Aryo Wisanggeni mengatakan, indeks Indonesia di RSF memang naik turun.
“Kalau tahun ini indeksnya ada kenaikan, mungkin karena mulai ada
penegakan hukum atas pelaku kekerasan terhadap wartawan di tahun 2013,”
kata dia. “Tapi, proses hukum itu terjadi setelah ada tekanan keras dari
publik.” Aryo menyebut pengadilan terhadap tentara yang memukul
wartawan di Padang dan Pekanbaru tahun 2013 sebagai salah satu
contohnya.
Lim Kit Siang, pemimpin oposisi Malaysia dari Democratic Action
Party, menyalahkan Perdana Menteri Najib Razak atas kemunduran indeks
kebebasan pers Malaysia. “Indeks Kebebasan Pers Malaysia jatuh ke titik
terendah dalam sejarah bangsa ini, bahkan di bawah Myanmar,” kata Lim
dalam sebuah pernyataan. Peringkat Myanmar tahun ini naik dari posisi
ke-151 pada tahun lalu.
“Malaysia berada di peringkat terhormat pada posisi ke-92 pada 2006,
tapi di bawah Perdana Menteri Najib, Malaysia sekarang terkunci ke
posisi terburuk, di peringkat kuartal bawah dari 180 negara yang dinilai
RSF,” kata Lim.Tempo
Komentar :
_____________________________________________________________________
Judul: Indeks Kebebasan Pers Timor Leste Ungguli Indonesia dan Malaysia
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 23.49
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh 23.49